Wednesday, April 18, 2012

Respect the others more

Sebuah keluarga, ayah ibu dan dua anak. Pada
hari liburan sang ayah berencana mengajak
seluruh keluarga camping. Saat hari libur tiba,
seluruh keluarga mempersiapkan keperluannya
masing2 karena mereka akan berangkat jam 10
tepat, begitu janji sang ayah.
Sementara si itu ayah masi tidur. Pada jam
09.45, sang ayah bangun dan memeriksa
keadaan apakah semua sudah siap. Ia mendapati
istriny sedang menyiapkan bekal. dengan agak
emosi, ia menegur istrinya ” kok belom siap juga
si ma?!”, ” iya pa, bentar lagi, kerjaan mama kan
banyak yg disiapin buat kita”.
Lalu si ayah mendapati anak sulungnya, telah rapi
dan siap menunggu di ruang tamu, si ayah
tersenyum puas. Ketika ia mendapati anak
bungsunya, telah siap dengan berbagai
keperluannya, tetapi masih memainkan video
game di kamar, si ayah langsung emosi lagi
“Aihhhh!! kok kamu masi maen sih!! sana siap
siap, beres – beres! ini sudah jam 09.45, sebentar
lagi kita berangkat! ntar kamu ditinggal loh!!!”.
Si bungsu dengan senyum rada jengkel,
menegur sang ayah ” pa, gimana sih, bisa
ngomel2 aja. kita itu sudah siap2 dari pagi, papa
masih tidur. sekarang kita tinggal tungguin papa.
gimana mo pergi, papa aja masi belom mandi,
belom periksa dan panasin mobil, jangan marah
doang donk pa!”
Peristiwa semacam ini tidak asing dan sering kali
terjadi, betul? biasa para ayah memang suka
paling akhir menyiapkan keperluan seperti cerita
di atas, benar tidak? Tapi mari kita tarik benang
merah cerita ini. Kejadian seperti ini sangat sering
terjadi. Kita sering kali menginspeksi persiapan
orang lain, sementara kita sendiri sering kali tidak
siap. Kita sering kali menghakimi orang lain tanpa
melihat diri kita. Sering kali kita menilai ” apakah
itu layak untuk ku,” tanpa melihat ” apakah aku
layak untuk itu.” Kita sering kali merasa lebih dari
orang lain. kita sering merasa kita lebih penting
dari yg lain. Kita sering berpikir, “apakah kamu
sudah siap untuk aku?”, tanpa berpikir “apakah
aku sudah siap untuk kamu?” Mari kita belajar,
ubah cara pandang kita. Respect the others more.

1 comment: