Mengapa? Mengapa Tuhan? Mengapa saya
harus mengalami semua ini? Apa dosa saya?
Pertanyaan serupa sering kita dengar,
bahkan mungkin keluar dari mulut kita
sendiri, ketika seseorang atau kita mengalami
sesuatu yang tidak mengenakkan dalam
hidup -- sakit yang tak kunjung sembuh,
masalah yang datang bertubi-tubi, gagal
dalam pekerjaan, ditinggal orang yang
dikasihi, dan sebagainya.
Benarkah setiap penderitaan merupakan
akibat dari dosa? Jawabannya, tentu tidak.
Memang, dosa pasti akan menghasilkan
kesengsaraan, tetapi penderitaan yang
dialami seseorang belum tentu karena ia telah
berbuat dosa. Ayub adalah contoh nyata
bahwa orang saleh pun bisa menderita.
Tentang Ayub, Allah berfirman, "...Sebab
tiada seorangpun di bumi ini seperti dia,
yang demikian saleh dan jujur, yang takut
akan Allah dan menjauhi kejahatan" (Ayub
1:8b). Namun, apa yang terjadi pada Ayub?
Dalam sekejap ia kehilangan segala-galanya
-- harta benda, kesepuluh anaknya, dan
kesehatannya.
MAHASISWA DAN KARYAWAN KERAJAAN ALLAH FULL-TIME. ONLINE MISIONARIS PART-TIME
Labels
- APA ITU ROH KUDUS? (2)
- berkat rohani (9)
- Doa Mengubah Segala Sesuatu (2)
- Group Putrianggun Lavender (1)
- kata motivasi (14)
- kata-kata motivasi (12)
- kisah nyata (2)
- Lagu Rohani (2)
- Post By Besya Mardhika Goenatio (2)
- Post By Bethany Caruban (2)
- post by Christian Belman Manurung (1)
- post by Johannes Tan (9)
- Post By Jonny Arifyanto (1)
- post by Jonny Liauw (6)
- Post By Mimin Liani (3)
- post by Priska Sweet (1)
- Post By Ragiel A Wicaksono (2)
- Post By Ranie Natalia (1)
- Renungan (18)
- renungan harian (20)
- renungan harian by CH (21)
- renungan harian satu (13)
- renungan singkat (4)
- Renungan. Gereja Bethany International Hongkong (7)
- Santapan Rohani (7)
- santapan rohani GBI BIC HK (10)
- SEBUAH KISAH (8)
Mengapa Ayub yang saleh harus menderita
ReplyDeletesedahsyat itu? Ada beberapa jawaban
tentang tujuan penderitaan dalam kitab
Ayub. Menurut Iblis, penderitaan merupakan
alat untuk memaksa manusia menyangkal
Allah. Iblis beranggapan bahwa kesalehan
Ayub selama ini karena Tuhan selalu
memberkatinya. Oleh karena itu, Iblis
mencobai Ayub melalui berbagai penderitaan
dengan tujuan meruntuhkan iman Ayub
kepada Allah. Menurut ketiga teman Ayub
(Elifas, Bildad, Zofar), penderitaan selalu
merupakan hukuman karena dosa. Pendapat
ini tidak dibenarkan oleh Allah (Ayub 4:7-8).
Menurut Ayub, pada mulanya, penderitaan
adalah untuk orang jahat, bukan orang
benar. Kemudian, Ayub berpendapat bahwa
penderitaan merupakan proses Allah untuk
menghasilkan seorang yang bersifat emas
(Ayub 23:10). Ayub sendiri kemudian
mengaku, "Hanya dari kata orang saja aku
mengenal Engkau, tetapi sekarang mataku
sendiri memandang Engkau" (Ayub 42:5).
Ternyata, justru melalui penderitaan yang
dialami, Ayub mengenal Allah lebih dalam
lagi (Knowing God better through adversity).
Bagaimana menurut Allah? Tuhan sendiri
ReplyDeletebukan sebagai penyebab Ayub menderita,
tetapi Ia mengizinkannya terjadi. Agak aneh
ketika Allah menjawab Ayub, Ia tidak
menyinggung masalah penderitaan Ayub.
Yang penting adalah respons Ayub, bukan
sebab mengapa Ayub menderita. Ayub
bukan menderita karena dosanya, tetapi
janganlah Ayub berdosa dalam
penderitaannya. Penderitaan adalah
panggilan untuk tetap percaya dan berserah
meskipun kita tidak mengerti. Allah adalah
adil, berdaulat, dan setia -- apa pun yang
terjadi.
Ketika penderitaan datang, bersikaplah benar.
Jika ada dosa, akuilah. Milikilah perspektif
yang benar. Allah tidak pernah mencobai
(menginginkan kita jatuh), Ia menguji supaya
iman kita bertumbuh. Tetaplah beriman dan
berbahagialah!