Sunday, October 24, 2010

KISAH NYATA PEMBANTU YG MENJADI MAJIKAN

Kisah nyata ini terjadi di dalam suatu keluarga
Kristen dari suku Ambon yang
tinggal di Bintaro Jakarta Selatan. Semoga
menjadi berkat buat rekan-rekan
semua...
Beberapa tahun lalu keluarga ini memiliki 2
orang pembantu yang satu bernama
Iyem dan sudah agak lama bekerja di dalam
keluarga ini, dan yang satunya
bernama Atun dan baru 1 minggu bekerja di
dalam keluarga ini. Keluarga ini
adalah keluarga yang sungguh-sungguh dan
taat dalam Tuhan di rumah mereka
mengadakan persekutuan doa setiap minggu
seperti biasanya yang lazim dalam
keluarga dari keturunan Ambon manise ini
setelah selesai acara mereka
mengadakan acara jamuan makan malam
bersama seluruh yang hadir dalam
persekutuan doa tersebut. Setelah 1 bulan
bekerja dalam keluarga itu si Atun
mulai tidak betah karena dia merasa terlalu
capek
karena setiap Rabu malam harus bebenah cuci
piring gelas dan beres2x rumah
sampai larut malam setiap acara doa dan
makan2x berakhir.
Akhirnya dalam kelelahan si Atun ngerumpi
dengan temannya si Iyem yang ternyata
sudah menjadi orang Kristen karena sering
diajak Nyonyanya utk ikut dalam PD
tersebut. Kemudian apa yang dikatakan Atun
kepada Iyem : Aku gak kerasan kerja
disini apalagi sama orang Kristen, setiap
minggu harus kerja ekstra seperti
ini.
Si Iyem dengan entengnya menjawab: "Tun
dimanapun kowe kerjo yang namanya
jadi pembantu ya seperti ini, pasti ada
kekurangan dan kelebihannya, kalau aku
sih sudah betah kerja di sini karena keluarga
mereka sangat baik karo aku. Bagi
aku yang penting majikan kita baik sama kita
itu udah cukup Tun." Mendengar
jawaban Iyem, Atun akhirnya berubah pikiran
dan mau mencoba bertahan untuk
tetap bekerja dalam keluarga ini.
Hingga pada suatu saat PD itu berlangsung lagi
akhirnya si Atun mencuri-curi
dengar kotbah yang disampaikan oleh seorang
pendeta, sepintas dia mendengar
Firman bahwa apapun yang kamu minta
dalam nama Yesus, kalau kamu percaya
dengan
Iman maka kamu akan menerimanya dengan
kata lain doamu akan terkabul. Sampai
larut malam si Atun gak bisa tidur dia terus
bertanya sama si Iyem, "Yem apa
bener Tuhan nya orang Kristen yang namanya
Yesus itu Tuhan yang hidup dan kalau
kita minta apa saja sama dia doa kita akan
terkabul seperti yang dikatakan oleh
Bapak Pendeta tadi? Si Iyem menjawab, " Oh
ya pasti itu. Si Atun bertanya lagi,
"Tapi kan aku sudah punya agama sendiri jadi
gimana dong caranya supaya aku
bisa doa kepada Yesusnya orang Kristen itu?"
Si Iyem dengan polosnya menjawab : Begini
aja lho, kalau kamu sholat 5 waktu
kamu titip aja doamu itu kepada Tuhan Yesus,
terserah mau gimana caranya kamu
berdoa yang penting jangan lupa titip aja
doamu itu sama Tuhan Yesus.
Karena masih penasanan Atun bertanya lagi,
jadi aku harus menghadap kemana dong
(Kiblat) maksudnya, si Iyem manjawab
terserah mau ke Barat, Timur, Utara,
Selatan gak masalah. Karena masih terus
terngiang perkataan pendeta tadi
akhirnya si Atun memberanikan diri bertanya
lagi kpd Iyem: Yem, kalau aku minta
sesuatu kepada Yesus, pasti terkabul ya, Yem?
Karena sudah mengantuk dan lelah
Iyem balik bertanya: Atun, Atun, sebenarnya
apa sih yang kamu mau minta? Begini
lho jawab Atun: Kalau Tuhannya orang Kristen
itu Allah yang hidup aku cuma mau
minta satu hal aja dalam hidupku, aku mau
nasibku dirubah dari seorang pembantu
menjadi seorang majikan! Itu saja kok, Yem.
Saking terkejut mendengar jawaban
ini si Iyem sampai melonjak terduduk dari
ranjangnya kemudian berkata : Wah Tun
kalo itu
permintaanmu, ya?..gimana ya? ya? sulit toh
Tun, wong namanya pembantu
kok mau jadi majikan. Piye toh Tun. Kita ini
kan sama memang sudah nasibnya
jadi pembantu ya sudah gak usah aneh aneh
wis turu wae.
Akhirnya mereka tidur, tapi dalam hatinya Si
Atun sudah bertekad bulat bahwa
mulai besok dia akan titip doanya itu kepada
Tuhannya orang Kristen, dan tekad
itu benar2x dilaksanakan oleh Si Atun. Setiap
kali dia melakukan sholat 5 waktu
ditambah dengan sholat Tahajud dia meminta
kepada Tuhannya orang Kristen supaya
nasibnya dirubah dari seorang pembantu bisa
menjadi seorang majikan! Minggu
demi minggu, bulan demi bulan dia lakukan itu
dengan tekun.
Akhirnya tibalah Tuhannya orang Kristen
membuka jalan buat merubah hidup si
Atun dari seorang pembantu Bedinde menjadi
seorang Mevrouw/Nyonya. Ceritanya
seperti ini:
Majikan mereka masih memiliki saudara di
Belanda sana yang sudah puluhan tahun
gak pernah ketemu, akhirnya minta dikirmkan
foto keluarga, singkat cerita pada
suatu sore tukang foto keliling yang biasa
lewat di depan kompleks dipanggil
utk membuat foto keluarga yang akan dikirim
ke Belanda. Pada saat berfoto
tiba2x si Atun merengek katanya, "Nyonya,
Atun boleh ikutan difoto bersama ya,
akhirnya permintaan Atun dikabulkan oleh si
Nyonya, nah dari foto keluarga itu
cuma si Atun sendiri yang nyempil dewe, wis
ireng gak karuan dan cuma giginya
aja yang putih. Setelah jadi, foto langsung
dikirim ke Belanda. Seperti
biasanya dalam kebanyakan keluarga dari suku
Ambon, mereka biasanya meletakkan
foto album keluarga di ruang tamu, hingga
pada suatu ketika mereka didatangi
oleh teman baik mereka
yang orang Belanda yang masih muda dan
belum berkeluarga begitu bolak balik
album foto tiba2x dia melihat foto keluarga
yang dari Bintaro dimana gambar si
Atun terselip di dalam foto keluarga itu, entah
kenapa semakin dilihat semakin
si londo ini kepincut sama si Atun, akhirnya
dengan memberanikan diri dia
bertanya siapa sebenarnya orang satu yang
ada di dalam foto ini? Temannya
menjawab oh itu si Atun staff dari keluarganya
yang tinggal di Jakarta.
Yang bikin bungung gak karuan cowok londo
itu benar2x mabuk kepayang dan naksir
berat sama si Atun, akhirnya dia
memberanikan diri utk mengirim surat ke
Jakarta dan minta berkenalan dengan Si Atun.
Si Atun yang tiba2x menerima surat dari
Londo kaget setengah mati dan merasa
gak pernah punya pen friends di Londo sana,
kok bisa tiba2x ada yang tau dan
kenal dia? Singkat cerita mulailah terjalin
hubungan surat menyurat yang
berkelanjutan antara si Atun dan cowok Londo
ini, akhirnya cowok itu janji akan
datang ke Jakarta untuk melamar si Atun,
kemudian setelah tiba di Bintaro, dia
minta izin kpd majikan Atun utk
mengajak Atun pulang kampung ke Tegal
selama 2 hari karena akan melamar Atun,
dan izin diberikan. Sampai di Tegal orang satu
kampung gempar begitu melihat si
Atun pulang kampung dengan menggandeng
seorang pemuda Belanda!!!
Karena mendapat persetujuan dari orang tua si
Atun dikampung akhirnya penikahan
pun dilangsungkan, setelah itu si Atun
diboyong ke Belanda.
2 tahun kemudian si Atun kembali ke Jakarta
dan berniat menginap di rumah
majikan yang di Bintaro tersebut, dia
membawa suaminya dan membawa anak
dari
hasil perkawinan mereka yang di beri nama
Erick Van Houten, di Bandara Atuns
and Family dijemput oleh eks Mevrouwnya
yang orang Ambon tsb.
Begitu tiba dirumah eks Mevrouwnya itu si
Atun langsung menuju kamar belakang
di mana dulu dia tidur bersama Iyem dan
bermaksud untuk tidur di kamar itu,
tapi Nyonya mantan majikannya melarang
katanya Tun, kamu gak usah lagi tidur di
belakang, kami sudah menyiapkan kamar
tamu untuk kamu dan keluargamu!
Tibalah hari Rabu, seperti kebiasaan mereka
mengadakan persekutuan doa di
rumah tsb. Si Atun ikut dalam PD tersebut
kemudian dengan air mata berlinang
Atun bersaksi bahwa Yesus adalah Allah yang
ajaib dan hidup, dia ceritakan
cerita di atas secara singkat, bagaimana waktu
itu selama 1 tahun dia bergumul
meminta Tuhan untuk mengubah nasibnya
dari seorang Bedinde/Pembantu menjadi
seorang Mevrouw/Nyonya dan hari ini dengan
terisak-isak Atun menyaksikan segala
apa yang dialaminya dan Tuhan Yesus sudah
menjawab doanya dan mengubah
nasibnya, hari itu juga Atun memberikan
dirinya untuk di Baptis dan menerima
Yesus sebagai Tuhan dan Allah nya. Dari
seorang Atun Sriatun menjadi Nyonya Van
Houten!!! Sang Nyonya yang tidak mengetahui
pergumulan si Atun waktu itu gak
tahan dan menangis kemudian memeluk si
Atun, semua yang hadir dalam persekutuan
doa tidak ada yang tidak menangis
menyaksikan kebesaran dan karya Yesus
dalam
kehidupan si Atun.
Dan apa saja yang kita minta, kita
memperolehnya dari pada-Nya, karena kita
menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa
yang berkenan kepada-Nya. (1 Yoh.
3:22)

No comments:

Post a Comment