Monday, September 27, 2010

PADA ORANG YANG SUKA DAMAI AKAN ADA MASA DEPAN

Amsal 2:21 - Karena orang jujurlah akan
mendiami tanah, dan orang yang tak
bercelalah yang akan tetap tinggal di situ.
Mazmur 37:37-38 - Perhatikanlah orang yang
tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur,
sebab pada orang yang suka damai akan ada
masa depan; tetapi pendurhaka-pendurha ka
akan dibinasakan bersama-sama, dan masa
depan orang-orang fasik akan dilenyapkan.
Seorang pengkhotbah muda diundang untuk
membagikan firman Tuhan di dalam sebuah
Ibadah Raya. Dalam ibadah itu ia mengupas
tentang hal “Jangan Mencuri”, salah satu poin
dari sepuluh perintah Allah. Keesokan harinya
ia naik bis dan memberikan uang satu dolar
untuk membayar ongkosnya. Kemudian ia
menerima uang receh sebagai kembaliannya
dan berjalan ke pintu keluar sambil
menghitungnya. Ternyata uang yang
diterimanya lebih dan ia terus berjalan sambil
berkata dalam hatinya, “Pemilik bis ini tidak
akan bangkrut hanya karena uang ini. Ini kan
hanya recehan . . . . . ” Namun beberapa detik
kemudian hatinya berubah, ia memutar haluan
dan berjalan kearah depan. Sambil
menyerahkan uang kepada kondektur ia
berkata, “Kembaliannya lebih nih . . .” Reaksi
sang kondektur sungguh diluar dugaannya.
“ Saya sengaja Pak Pendeta. Kemarin saya
mendengar khotbah Bapak tentang hukum
“ Jangan Mencuri”, dimana kita tidak boleh
mengambil barang orang lain atau apa saja
yang bukan bagian kita. Dari tadi saya
memperhatikan Bapak melangkah sambil
menghitung uang kembalian itu, dan ternyata
Bapak melakukan apa yang Bapak ajarkan, ”
jawab sang kondektur sambil mengacungkan
jempolnya. Hari itu si pengkhotbah muda lulus
dalam ujian kejujuran, dan dalam prosesnya ia
memberi kesaksian iman yang dinyatakan
dalam perbuatannya.
Uang receh itu adalah penguji yang kelihatan
kecil atau sepele, tapi jika lulus maka itu
membuktikan bahwa iman yang
diperkatakannya selaras dengan perbuatannya.
Namun dewasa ini iman yang ada di dalam
diri orang percaya sudah menjadi “barang”
langka, apalagi di Indonesia yang merupakan
Negara dimana tingkat korupsinya tinggi. Fakta
ini menunjukkan bahwa banyak pejabat yang
tidak jujur di dalam melakukan tugasnya.
Pejabat dan pengusaha berkolusi melakukan
penipuan kelas kakap dan karyawan atau
buruh yang kecil melakukan penipuan kecil.
Semuanya dilakukan untuk mengeruk
keuntungan bagi diri sendiri (Yak 3:14 - Jika
kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu
mementingkan diri sendiri, janganlah kamu
memegahkan diri dan janganlah berdusta
melawan kebenaran!). Selain karena uang, ada
juga orang-orang yang tidak berlaku jujur
demi mencari popularitas, kehormatan atau
mempertahankan kedudukannya. Biasanya hal
ini banyak terjadi dipanggung politik atau
pemerintahan, tetapi tidak menutup
kemungkinan juga terjadi di gereja Tuhan.
Tetapi semua fakta ini tidak bisa menjadi alasan
bagi anak-anak Tuhan untuk tidak berlaku
jujur, karena Tuhan selalu ada di pihak orang
yang jujur.
Mengenai kejujuran, Tuhan Yesus berkata,
“ Jika ya, hendaklah kamu katakana: ya, jika
tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa
yang lebih dari pada itu berasal dari si
jahat. ” (Mat 5:37). Artinya, jika kita tidak jujur
berarti kita ada dipihak iblis, tapi bila kita
berlaku jujur maka Tuhan akan membuka
jalan bagi kita, meskipun jalan yang kita lalui
tidak semulus jalan yang serong. Tetapkanlah
hati untuk berjalan dijalur orang jujur!
DOA:
Hasrat hatiku adalah hidup sebagai orang yang
jujur dan dapat dipercaya sehingga hidupku
menjadi terang yang memancarkan
kemuliaanMu. Mampukan aku ya Tuhan
Yesus. Amin.
KATA-KATA BIJAK:
Orang yang jujur dilepaskan oleh
kebenarannya, tetapi pengkhianat tertangkap
oleh hawa nafsunya. (Amsal 11:6)

No comments:

Post a Comment