Di lingkungan dimana saya tinggal ada petugas kebersihan(tukang sampah) yang mengangkut sampah dua kali dalam seminggu yakni hari selasa dan kamis sedangkan iuran sampah dipungut setiap bulannya oleh petugas RT.
Namun, kenyataanya jadwal yang di buat sering tidak terlaksana dengan baik, terkadang sampah diangkut besoknya atau hanya sekali dalam seminggu. Keadaan ini cukup mengganggu. Disamping bau yang di timbulkan juga mengganggu kesehatan lingkungan sekitar. Yang menarik perhatian saya, ketika sampah saya buang besok paginya sebagian sampah tersebut menghilang, misalnya: gelas plastik, botol, kertas koran, kardus dan lain-lain. Selidik punya selidik yang mengambil sebagian sampah tersebut adalah pemulung.
Apabila dikaji, pemulung tersebut tidak memperoleh gaji bulanan sebagaimana tukang sampah, hidupnya tergantung dari sampah yang dibuang oleh masyarakat, mereka harus bangun pagi-pagi benar supaya memperoleh sampah,segar(belum tersentuh pemulug lain dan tukang sampah)selamjutnya memilih dan membawa sampah tersebut untuk dijual ke pengumpul.
Terkadang kita menjadi lambat dan tidak kreatif seperti tukang sampah diatas karena merasa pekerjaan kita kurang berarti atau sudah merasa puas dengan gaji yang diterima dan hidup di zona nyaman. Kita harus merubah paradigma dan terus berusaha mempertajam skill yang kita miliki dan berusaha kreatif meningkatkan kualitas pelayanan kita kepada pelanggan agar tetap exis dan survive.
"Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga" AMSAL 12:27
KESEMPATAN HANYA DATANG SEKALI UNTUK ORANG BIASA, NAMUN BERKALI-KALI UNTUK ORANG LUARBIASA.
TUHAN MEMBERKATI
No comments:
Post a Comment