Monday, June 21, 2010

Kelemahanmu itulah kekuatanmu

Seorang pembawa air memiliki
dua bejana besar yang setiap
hari menggantung di ujung -
ujung pikulan yang
dibawanya di atas bahunya.
salah satu bejana itu memiliki
retakan, sedangkan satunya
lagi sempurna dan selalu
berhasil membawa penuh air
sepanjang perjalanan dari
sungai ke rumah tuan si
pembawa air.
Selama 2 tahun hal itu terus
terjadi, si pembawa air setiap
hari selalu hanya berhasil
membawa satu setengah
bejana air. Tentu saja bejana
yang sempurna itu bangga
dengan hasil yang dicapainya;
sesuai dan sempurna
sebagaimana selayaknya ia
diciptakan. Tetapi bejana yang
retak malu dengan ketidak
sempurnaan yang ada pada
dirinya dan merasa sedih
karena ia hanya mampu
membawa setengah dari
jumlah seharusnya ia
diciptakan.
Setelah waktu 2 tahun berlalu
dengan merasakan pahitnya
kegagalan, suatu hari di tepi
sungai si bejana retak berkata
kepada si pembawa air. " Aku
malu terhadap diriku dan aku
ingin minta maaf kepadamu."
Kenapa? Apa yang
membuatmu merasa malu?
tanya si pembawa air.
" Selama 2 tahun ini aku hanya
mampu membawa setengah
dari seharusnya bisa aku
bawa, semua ini karena
retakan di tubuh ku yang
mengakibatkan air keluar lagi
selama perjalananmu kembali
dari sungai kerumah tuanmu.
Karena cacatku ini, kamu tidak
mendapatkan nilai yang
setimpal dengan tenaga yang
kamu keluarkan. " Kata si
bejana retak.
Si pembawa air merasa iba
kepada si bejana tua yang
retak itu dan dengan penuh
kasih ia berkata, " Saat nanti
kita berjalan kembali menuju
rumah tuanku, aku mau kamu
memperhatikan bunga - bunga
indah di jalan setapak
sepanjang perjalanan pulan. "
Memang, ketika mereka mulai
menaiki bukit, si bejana tua
melihat sinar mentari
menyinari bunga - bunga liar
yang tumbuh indah di sisi
jalan setapak. Hal itu membuat
dia sedikit terhibur. Di akhir
perjalanan, ia masih merasa
bersalah karena setengah dari
bawaannya telah mengucur
keluar, ia kembali minta maaf.
Si pembawa air berkata
kepada bejana itu, " Apakah
kamu menyadari bahwa
bunga - bunga di sepanjang
jalan setapak itu hanya ada
pada sisi dimana engkau ada
tapi tidak ada di sisi bejana
satu lagi? Itu karena aku selalu
tahu mengenai cacatmu dan
aku mengambil keuntungan
darinya. Aku menanam benih-
benih bunga di sepanjang sisi
jalan dimana kamu ada dan
setiap hari ketika kita kembali
dari sungai, kamu menyirami
mereka. Selama 2 tahun aku
bisa memetik bunga - bunga
indah itu untuk menghiasi
meja tuanku. Kalau kamu tidak
menjadi sebagaimana kamu
ada, tuanku tidak akan pernah
menikmati keindahan bunga -
bunga itu yang turut
menyemarakkan rumahnya."
Setiap dari kita memiliki "
kecacatan yang unik ". Kita
semua adalah bejana yang
retak. Tapi bila kita mau
menerima kekurangan kita
dan mencari sisi lainnya utk
perbuatan baik, kita bisa "
menebar atau menanam
benih" di sepanjang jalan
kehidupan kita, sehingga kita
tidak hanya bisa menikmati
keindahan diri sendiri, tetapi
orang lain juga.
Jalani hidup ini dengan berani
karena kita tahu bahwa Allah
punya rencana, meskipun di
dalam kelemahan kita. Dia
sanggup mengubahnya
menjadi kekuatan baru.
Sebagaimana yang Dia janjikan
bagi tiap - tiap orang yang
bersandar pada-Nya.....
Janji Tuhan seperti fajar di
pagi hari yang tidak pernah
terlambat bersinar dan
sinarnya begitu indah,Janji
Tuhan akan di genapi karena
Ia tidak akan di ingkari-Nya

No comments:

Post a Comment