Friday, June 25, 2010

Biarlah yang miskin berkata: aku kaya.

Suatu hari, ayah dari suatu
keluarga yang sangat
sejahtera membawa anaknya
bepergian ke suatu negara
yang sebagian besar
penduduknya hidup dari hasil
pertanian, dengan maksud
untuk menunjukkan
bagaimana kehidupan orang-
orang yang miskin.
Mereka menghabiskan waktu
berhari-hari di sebuah tanah
pertanian milik keluarga yang
terlihat sangat miskin.
Sepulang dari perjalanan
tersebut, sang ayah bertanya
kepada anaknya, "Bagaimana
perjalanan tadi?"
"Sungguh luar biasa, Pa," tukas
si anak.
"Kamu lihat kan bagaimana
kehidupan mereka yang
miskin?" tanya sang ayah.
"Iya, Pa," jawabnya.
"Jadi, apa yang dapat kamu
pelajari dari perjalanan ini?"
tanya ayahnya lagi.
Si anak menjawab, "Saya
melihat kenyataan bahwa kita
mempunyai seekor anjing
sedangkan mereka memiliki
empat ekor. Kita punya
sebuah kolam yang
panjangnya hanya sampai ke
tengah-tengah taman,
sedangkan mereka memiliki
sungai kecil yang tak
terhingga panjangnya. Kita
memasang lampu taman yang
dibeli dari luar negeri dan
mereka memiliki bintang-
bintang di langit untuk
menerangi taman mereka.
Beranda rumah kita begitu
lebar mencapai halaman depan
dan milik mereka seluas
horison. Kita tinggal dan hidup
di tanah yang sempit
sedangkan mereka
mempunyai tanah sejauh mata
memandang. Kita memiliki
pelayan yang melayani setiap
kebutuhan kita tetapi mereka
melayani diri mereka sendiri.
Kita membeli makanan yang
akan kita makan, tetapi
mereka menanam sendiri. Kita
mempunyai dinding indah
yang melindungi diri kita dan
mereka memiliki teman-teman
untuk menjaga kehidupan
mereka."
Dengan cerita tersebut, sang
ayah tidak dapat berkata apa-
apa. Kemudian si anak
menambahkan, "Terima kasih,
Pa, akhirnya aku tahu betapa
miskinnya diri kita."
Terlalu sering kita melupakan
apa yang kita miliki dan hanya
berkonsentrasi terhadap apa
yang tidak kita miliki. Kadang
kekurangan yang dimiliki
seseorang merupakan
anugerah bagi orang lain.
Semua berdasar pada
perspektif setiap pribadi.
Pikirkanlah apa yang akan
terjadi jika kita semua
bersyukur kepada Tuhan atas
anugerah yang telah
disediakan oleh-Nya bagi kita
daripada kuatir untuk
meminta lebih lagi.
***
Sebelumnya Mohon maaf
kepada semua member, saya
baru bisa mengirim renungan
sekarang.
***
Bersyukurlah kepada Tuhan
sebab Dia baik. Haleluya...!!

No comments:

Post a Comment